Minggu, 26 Mei 2013

PENDIDIKAN "TUMIS KANGKUNG"



PENDIDIKAN TUMIS KANGKUNG
Hari Tandayu

Tulisan tentang masalah pendidikan di Indonesia sudah sangat banyak dan mungkin sudah terasa basi. Ditambah lagi saya pastikan semua teman saya di kelas pasti sudah membuat sebuah tulisan yang kritis. Akhirnya setelah mendapatkan inspirasi saya coba membahas ini dengan cara yang lebih absurd.
            Berbicara tentang pendidikan sebenarnya sama juga membicarakan tentang memasak. Masakan yang paling pas adalah Tumis Kangkung. Bahan utama yang akan dimasak tentu saja kangkung yang muda dan segar. Dalam pendidikan juga seperti itu, yang akan diolah adalah generasi muda dengan pikiran segar dan idealis. Jika diolah dengan ingredients yang pas maka didapat generasi emas yang tentu saja akan berprestasi dan mengharumkan nama bangsa ini.
Namun pada kenyataannya pada saat memasak tumis kangkung semua ingredients ditambahkan tanpa takaran yang pas. Garam ditambahkan secukupnya, gula dan cabai ditambahkan sesuai selera dan penyedap rasa dicampur sesuka hati. Nah pendidikan di Indonesia juga seperti itu, dana untuk pelaksanaan pendidikan dikeluarkan secukupnya, atau malah dikorupsi sesuai selera pejabat dewan terhormat. Belum lagi hutang negara yang kian ditumpuk sesuka hati para pembuat kebijakan.
            Akhirnya jadilah tumis kangkung dengan rasa sekedarnya, gambaran yang paling pas untuk pendidikan Indonesia saat ini dengan kualitas seadanya juga. Menghasilkan lulusan dengan mental bobrok, berbudaya suap dan otak ngeres serta menjadikan rusuh dan tawuran sebagai hobi sampingan.
            Inilah Indonesia dengan sekelumit masalah seperti lingkaran setan. Namun dibalik itu semua masih ada usaha untuk memperbaiki dan mengatasi masalah pendidikan bangsa ini. Karena generasi muda yang akan meneruskan estafet perjuangan membangun Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Dosen sekaligus Inspirator saya Dr. Leo Sutrisno “Pendidikan mesti menghasilkan lulusan yang hanyut tetapi tidak larut. Lulusan yang masih dapat tegak berdiri di tengah samudra kehidupan yang ganas ini”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar